Tantangan lembaga pendidikan seperti PKBM akhir-akhir ini adalah bagaimana menyusun soal type AKM bagi peserta didik untuk dipakai dalam penysusunan soal ujian pendidikan kesetaraan (UPK) tahun 2022. Soal ini memiliki kehasan sendiri yaitu bertemakan kontekstual yang ada sehari-hari. Selain itu peserta didik diminta untuk mengkoneksikan antara fakta di lapangan dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Kemampuan untuk menjawab soal ini dibutuhkan kejelian karena analisa, pengetahuan konsep, dan juga ketepatan berfikir sangat dibutuhkan.
Pertanyaanya, apakah peserta didik di Pendidikan Kesetaraan itu mampu berfikir kritis dan solutif? Tentu jawaban ini tergantung dari gaya belajar dan juga gaya mengajar dari para tutornya.
Pengertian AKM
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dimaksudkan untuk tujuan menilai kemampuan minimum peserta didik. Kemampuan minimum paling dasar yang harus dimiliki peserta didik pada jenjang tertentu. Jadi soal type AKM yang akan dipakai di UPK merupakan kemampuan minimal.Ada dua kemampuan minimum yaitu literasi membaca dan numerasi. Keduanya ini sesuai dengan budaya yang ada pada abad ke-21, di mana peserta didik bisa mengikuti perkembangan zaman yang penuh dengan tantangan. Harapan agar mampu memasuki kecakapan abad ke-21 ini perlu adanya perubahan paradigma belajar agar peserta didik terbiasa dengan keterampilan belajar dan keterampilan berinovasi. Selain itu dibiasakan juga dengan keterampilan menggunakan dan memanfaatkan teknologi/media informasi, dan terakhir mampu bekerja dalam memenuhi kecakapan hidup (life skill).
Melalui Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Kemdikbudristek telah memeiliki banyak petunjuk pembuatan soal tersebut tinggal kita sebagai tutor mampu membuatnya, dengan cara dilatih darn dilatih kembali. Sebab tanpa latihan akan sulit memahami alur dan hanya terbatas pengetahuan saja.
Apa yang Ciri Menarik dari Soal bertype AKM?
Soal type AKM ini menarik karena modelnya berbeda dengan soal biasanya, seperti pilihan ganda. Di sini ada yang lainnya.
1. Pilihan ganda
2. Pilihan ganda komplek
3. Menjodohkan
4. Isian Singkat
5. Uraian
Yang lebih menarik lagi adalah mendekatkan peserta didik pada peristiwa sehari-hari yang kontekstual. Pada soal type AKM ada stimulus soal yang dibuat dengan peristiwa yang akrab di mata peserta didik.
Sebagai ilustrasi bisa dilihat dari soal berikut ini:
A. 100 tahun
B. 250 tahun
C. 375 tahun
D. 475 tahun
E. 575 tahun
Jawaban Soal Numerasi:
Perhatikan data pada diagram batang di atas!
- Waktu dekomposisi sampah plastik adalah 400 tahun. Jika diketahui waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, maka waktu dekomposisi popok akan lebih dari 400 tahun.
- Waktu dekomposisi sampah kulit sintetis adalah 500 tahun. Jika diketahui waktu dekomposisi popok sekali pakai kurang dari kulit sintetis, maka waktu dekomposisi popok akan kurang dari 500 tahun.
Jadi, waktu dekomposisi popok berkisar antara 400 tahun sampai 500 tahun. Dengan jawaban tersebut, nilai yang mendekati adalah pilihan D, yakni 475 tahun.
2. Seorang siswa membaca tabel dan diagram di atas. Ia menyatakan selisih waktu dekomposisi pada diagram A sama dengan diagram B. Pernyataan tersebut dikoreksi oleh gurunya. Manakah koreksi yang benar dari guru tersebut?
A. Perhatikan jenis material sampah di kedua diagram!
B. Perhatikan satuan unit waktu dekomposisi!
C. Perhatikan tinggi diagram batang setiap jenis material sampah!
D. Perhatikan titik nol dari sumbu diagram!
Jawaban Contoh Soal Numerasi:
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa waktu dekomposisi kertas tisu adalah 5 minggu dan waktu dekomposisi kantong kertas adalah 8 minggu.
Jadi, selisih waktu dekomposisi pada diagram A adalah 3 minggu.
Kemudian diketahui bahwa waktu dekomposisi kulit jeruk adalah 5 bulan dan waktu dekomposisi sisa apel adalah 2 bulan.
Jadi, selisih waktu dekomposisi pada diagram B adalah 3 bulan.
Jika diperhatikan, satuan unit waktu dekomposisi pada diagram A tidak sama dengan diagram B. Dengan begitu, contoh soal numerasi dan jawaban nomor 2 adalah B. Perhatikan satuan unit waktu dekomposisi!
Demikian itu adalah contoh soal AKM yang sudah pernah kita lihat di SN bulan lalu.
Bagaimana dengan AKM untuk UPK?
Adalah mirip namun para guru membuat soalnya melalui mapel masing-masing, sedangkan AN dari kementrian biasanya lintar pengetahuan tanpa melihat mata palajarannya.
Adalah mirip namun para guru membuat soalnya melalui mapel masing-masing, sedangkan AN dari kementrian biasanya lintar pengetahuan tanpa melihat mata palajarannya.
Karena itu disebut tipe AKM bukan soal AKM, artinya hanya meniru cara penyajian soalnya yang berbeda-beda bukan hanya pilihan ganda saja atau essay.
Dengan adanya lima macam soal bertype AKM tersebut, peserta didik tidak saja diberkan soal dengan model sama, melainkan akan menjawab soal lain yang modelnya berbeda. Hal ini tentu saja butuh kebiasaan baru bagi peserta didik.
Karena itulah Direktur atau piminan Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidik Khususu (PMPK) menyarankan agar ujian modul di sekolah PKBM itu menggunakan soal type AKM. Hal ini untuk memberikan kebiasaan baru yang bagus untuk menyesuaikan diri dengan soal AKM Nasional. Sama dengan yang ada di ujian sekolah pun kini sudah menggunakan type soal type AKM.
Bagaimana Cara Membuatnya?
Bagi guru yang terbiasa membuat soal pilihan ganda tentu dimulai dengan membuat kisi-kisi soal dan dilihat Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian dan beru kemudian membuat indikator soal yang akan dibuat. Dari sinilah kemudian soal bisa dirakit.
Langkah-langkahnya sudah pasti dimulai dari
1. Analisis KD mana yang akan dibuat SOAL type AKM
2. Mengambil Indikator Pencanapai Kompetensi
3. Menyusun Kisi-kisi soal
4. Membuat stimulus yang menarik dan akrab dengan kejadina sehari-hari dan dikenal oleh pesdik baik berupa pernyataan, cerita, gambar, grafik, dan lainnya.
5. Penetuan level untuk masing-masing kesulitannya
6. Penentuan pedoman penskcoran
Alhamduilllah, akhir-akhir ini DPP Forum Tutor Pendidikan Kesetaraan dan tema-teman organisasi lainnya tengah gencar mengadakan rencana pelatihan untuk membuat sosla type AKM.
Penulis sendiri pernah diminta menjadi narasumber di salah satu PKBM Negeri di Jakarta untuk bersama-sama berkolabarasi mendikusikan dan memperaktakkan membuat soal type AKM . Yang lebih menarik lagi kepala PKBM di sana pembuatan soal type AKM itu dilombakan untuk tutor, sehingga tak terasa para tutor sudah membuat soal type AKM tinggal menyempurnakan saja, dan tentunya pemenang lomba mendapat hadiah spesial dari bosnya.
Bagi yang ingin mengetahui teknis pembuatan secara langsung bisa ikuti modul berikut ini.
0 Komentar